Q.S. Ar-Rum: 21
Pertemuan mereka terjadi karena campur tangan seorang teman dari Kalimantan Timur yang menganggap mereka berdua cocok untuk dikenalkan. Ade dan Nadia, dua orang yang sebelumnya belum pernah bertemu, akhirnya saling mengenal melalui pesan WhatsApp setelah diperkenalkan oleh teman mereka. Meskipun awalnya hanya percakapan ringan, tetapi percakapan itu membuka jendela baru bagi keduanya untuk mengenal satu sama lain.
Lewat Social Media, Ade dan Nadia mulai saling bertukar cerita, berbagi minat, dan tertawa pada lelucon satu sama lain. Percakapan itu menjadi semakin sering dan lebih intim seiring waktu berjalan. Ada kegembiraan terselip di antara kata-kata mereka dan ketertarikan yang semakin kuat. Ade mulai menunjukkan perhatiannya dengan mengirim pesan-pesan manis dan menyatakan ketertarikannya pada Nadia, yang dengan perlahan juga mulai merasakan yang sama.
Dalam momen yang dipenuhi keberanian dan haru, Ade memutuskan untuk melangkah lebih jauh dengan melamar Nadia. Lamarannya disampaikan dengan penuh cinta dan janji untuk saling mendukung satu sama lain dalam kehidupan yang akan datang. Dalam momen itu, kedua hati mereka melebur menjadi satu, siap untuk menghadapi masa depan bersama.
Setelah melewati berbagai perjalanan emosional dan ujian, tibalah saat yang ditunggu-tunggu: hari pernikahan mereka. Dikelilingi oleh keluarga dan teman-teman terdekat, Ade dan Nadia bertukar janji suci dalam sebuah upacara yang sarat makna. Mereka bersumpah untuk saling mencintai, menghormati, dan mendukung satu sama lain dalam kebahagiaan dan kesedihan, dalam kesehatan dan dalam sakit. Dengan cincin di tangan mereka dan harapan di hati mereka, mereka memulai perjalanan baru sebagai suami istri, siap mengarungi segala liku-liku kehidupan bersama-sama.